Ratusan Rumah Dan Ruko Di Terminal Malalayang Manado Terbakar

Ratusan rumah toko (ruko) dan rumah warga yang ada di Terminal Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, rata dengan tanah akibat dilahap si jago merah, Minggu pagi, 4 September 2011.

Api yang mulai berkobar semenjak pukul 06.30 WITA ini langsung meratakan terminal yang saat itu tengah menampung arus balik Lebaran. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 10.00 WITA setelah seluruh bangunan sudah rata dilahap api.

Empat unit alat pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Manado yang diterjunkan kesulitan memadamkan api karena angin yang berembus menyebabkan api sangat cepat merambat. Selain itu, material bangunan ruko dan sejumlah kios yang ada di terminal Malalayang kebanyakan terbuat dari kayu sehingga sangat mudah terbakar.

Sekadar diketahui, Terminal Malalayang sendiri berhadapan langsung dengan pantai dan merupakan satu dari tiga terminal terbesar di Kota Manado.

Informasi yang dirangkum Tempo dari lokasi kejadian, api berasal dari kios nomor 3, kios rumah makan yang berada di dalam lokasi Terminal Malalayang. "Kita lihat tadi pagi, asap pertama ada di kios nomor 3. Tiba-tiba, setelah ada asap itu, langsung ada api yang cepat menyebar karena angin bertiup kencang," jelas Jeanne dan Umar, saksi mata yang juga pemilik kios.

Hingga kini, masih belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab kebakaran dan korban jiwa yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut. Namun untuk kerugian sendiri ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Manado mengaku tidak ada kendaraan yang terkena imbas dari kebakaran besar di Terminal Malalayang tersebut. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Yohannis Waworuntu, walaupun berada di dalam kompleks terminal, kebakaran itu tidak masuk hingga ke dalam tempat parkir bus.

Waworuntu menambahkan, dengan kondisi kebakaran yang masih pagi hari, hanya ada beberapa bus yang ada di dalam terminal sehingga dengan cepat bisa langsung diungsikan keluar dari terminal tersebut. "Semua sopir langsung bereaksi dan mengeluarkan kendaraan tersebut dari dalam terminal," jelas Waworuntu.

Waworuntu mengatakan Terminal Malalayang sendiri masih ditutup sementara untuk kendaraan angkutan umum dalam kota yang memang wajib masuk ke dalam terminal tersebut.

"Biasanya, kendaraan angkutan kota atau mikrolet harus memutar di dalam terminal, ini kami arahkan berputar di pintu masuk terminal saja," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Tempo, hingga saat ini masyarakat tampak masih mengumpulkan sejumlah barang yang luput dari kebakaran. Masyarakat tampak tak terlalu khawatir dengan masih adanya titik-titik api.

No comments:

 
Copyright © 2009 Vansky Site | Designed by arnanmax | Support by Blogger.com